Senin, 22 September 2014

Pantun Peribahasa

Kayu keras si kayu kampas
Alas tempat orang berjudi
Ada beras kerja pun deras
Ada padi kerja pun menjadi

Tinggi sungguh Gunung Daik
Mercunya nampak terang berkelium
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau

Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri

Pergi ke rumah Cik Mariam
Ramai orang tengah berjaga
Carik-carik si bulu ayam
Lama-lama bercantum juga
 
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
 
 
Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Pantun Pahlawan

Daun Lengkeng Warnanya Kuning...
Buah Cempedak Mengusik Selera...
Dengan Menenteng Bambu Runcing...
Tekadmu Hendak Membela Negara...

Pergi KeMedan Labuhan Belawan...
Membawa Peti Berisi Gelas...
Selamat Jalan Para Pahlawan...
Pengorbananmu Pasti Terbalas...

Redup bintang hari pun subuh,
subuh tiba bintang tak nampak.
Hidup pantang mencari musuh,
musuh tiba pantang ditolak.

Adakah perisai bertali rambut,
rambut di pintal akan cemara.
Adakah misai tahu takut,
kami pun mudah lagi perkasa.
                                                          Kalau orang menjaring ungka,
                                                         rebung seiris akan mengukusnya.
                                                          Kalau orang tercorong kemuka,
                                                         ujung keris akan menghapusnya.

 
Esa elang kedua belalang,
takkan kayu berbatang jerami.
Esa hilang dua terbilang,
takkan Melayu hilang dibumi.


Pantun Budi

Payah kami menabur padi
Nenas juga ditanam orang
Payah kami menabur budi
Emas juga dipandang orang

Tinggi bukit gilang-gemilang
Air laut tenang-tenangan
Budi sedikit tidakkan hilang
Itu menjadi kenang-kenangan

Jentayu burung jentayu
Hinggap dibalik pokok mayang
Bunga kembang akan layu
Budi baik bilakan hilang

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Marilah kita bertanam budi

 
Ayam jantan siayam jalak
Jaguh Siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik
 
Buah nenas bawa berlayar
Dimakan sebiji di Tanjung Jati
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
 
Menjual kain motifnya batik
karena batik kan banyak pilihannya
Apa yang lain maksudnya adik
kalau tertarik kan nggak ada salahnya? - See more at: http://nugieanggipurwanto.blogspot.com/2013/03/kumpulan-100-pantun-perkenalan.html#sthash.DPkY2f8a.dpuf
Menjual kain motifnya batik
karena batik kan banyak pilihannya
Apa yang lain maksudnya adik
kalau tertarik kan nggak ada salahnya? - See more at: http://nugieanggipurwanto.blogspot.com/2013/03/kumpulan-100-pantun-perkenalan.html#sthash.DPkY2f8a.dpuf

Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang


Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja 

Pantun Teka teki


      Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?

Buah budi bidara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?
 
Bunga orkid indah warnanya
Penyeri taman dan juga hutan
Ramai orang datang bertanya
Bintang apa hidup di lautan?
 
Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
 
Jika tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang
Kalau Tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang?
 
 
Mak Minah menanak minyak
Kemenyan dibakar dengan setanggi
Dua peha beranak banyak
Untuk mendaki tempat yang tinggi?
 

Minggu, 21 September 2014

Pantun Cinta

Mendung menggayut pagi,
hujan merenda awan
Sayangku padamu tak bertepi
wahai kasih yang jauh dalam angan

Yg baju biru nmnya mita
yg baju merah nmnya ujang
klu cemburu tandany cinta
klu marah tandany sayang




burung kakatua
hinggap dijendela
siapa yang jatuh cinta
pasti cemburu buta.
panah cinta tlah menancap,
kedua hati pun menyatu.
asmara semakin mendekap,
cinta takkan berlalu
hati berdetik dalam cahaya,
seperti belati menikam dada.
Cinta abadi kekal selamanya,
Musim berganti tapi wajah
takkan lupa.
Buah berangan masaknya merah,
Kelekati dalam perahu.
Luka di tangan nampak berdarah,
Luka di hati siapa yang tahu.
  
Ke salon creambath,
biar aliran darah lancar.
Bosen ah jadi sahabat,
maunya jadi pacar!
kLo beli buah mNggis
belilah jga buah duku
sNgguh qmu gadis manis
mmbuat rindu d'hatiku
  
sumber:http://katamutiarabijakcinta.com/kumpulan-pantun-cinta-romantis-dan-gombal-terbaru/

Rabu, 03 September 2014

Pantun Nasib

Langit sore berwarna merah
Jika mendung berwarna ungu
Dua tahun sudah tinggalkan rumah
Untuk merantau mencari ilmu.

Adik menyanyi lagu melayu
Lagu terdengar sangat merdu
Duduk termenung menopang dagu
Mengenang nasib dagang rugi melulu
 


Bunga melati, bunga kemboja
Disisip rambutnya anak dara
Mari berkhayal mencari cinta
Mengenang diri sedang sengsara.

Burung perkutut burung murai
Hinggapnya di atap rumbia
Maksud hati ingin jadi petani
Ladang sawah aku tak punya.
  

Biarlah bulan disinggahsananya,
Pungguk disini bersama nyonya,
Sampai nanti bila ditanya,
Tak terkesan bulan dihatinya.