Rabu, 24 September 2014

Pantun Duka Cita

 
Lurus jalan ke paya kumbuh,
kayu jati bertimbal jalan.
Di mana hati takkan rusuh,
ibu mati bapak berjalan.

Ramai orang dagang tembakau,
ramai karena orang kurai.
Di mana hati takkan risau,
sedang sayang badan bercerai.

Merpati terbang kejalan,
ikan belanak mati dikali.
Bunda mati bapak berjalan,
melarat anak tinggal sendiri.

Nelayan pedang mulai mendarat,
sampai di darat menjual ikan.
Ibu kandung pulang ke akhirat,
tergemang anak ditinggalkan.

Tanam bayam sambil duduk,
tanam didekat pinggir paya.
Lihatlah ayam tak berinduk,
begitu macam untung saya.

Berlari-lari memanjat pinang,
panjat juga pohon kepundung.
Sejak sehari ibu hilang,
anak bagaikan orang linglung.



Tanah liat berkepiat,
ditimpa tanah berderai.
Luka ditangan boleh diobat,
luka dihati membawa sensai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar